Latar Belakang Pendidikan Prabowo Subianto, Habiskan Masa Remaja di Luar Negeri

themastermin

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto tentunya bukan sosok asing dalam dunia politik Indonesia. Ketua Umum Partai Gerindra ini dipastikan melaju dalam kancah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sosok Prabowo memiliki karir yang panjang. Dirinya pernah maju dalam pilpres sebagai calon presiden dan wakil calon presiden sejak 2009 silam. 

Sorotan kepada Prabowo tidak hanya pada rekam jejaknya selama berada di dunia militer hingga politik yang kini ia tekuni. Namun juga tentang latar belakang pendidikannya. 

Masa kecil Prabowo lebih banyak dihabiskan di luar negeri. Terlebih setelah sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo diduga memiliki keterlibatan dalam menentang pemerintah Presiden Soekarno pada Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Sumatera Barat. 

Namun, setelah jatuhnya Soekarno dan naiknya Soeharto, keluarga Soemitro kembali pulang ke negara Indonesia. Kemudian, Prabowo masuk ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Ia mengawali pendidikannya dengan bersekolah di Sekolah Sumbangsih Jakarta di kala usianya menginjak 5 tahun. Kemudian, pecahnya pemberontakan PRRI pada tahun 1957 memaksa Prabowo dan keluarganya untuk pindah ke Padang sebelum akhirnya pindah lagi ke Singapura.

Di sana, Prabowo menempuh pendidikan di British Elementary School. Hanya saja, terjadi persoalan yang membuat ia harus berpindah lagi. Hongkong adalah negara tujuan keluarga Prabowo berikutnya. 

Di sana, Prabowo mengenyam bangku pendidikan di Glenealy Junior School. Setelah dua tahun berada di Hongkong, Prabowo dan keluarga lagi-lagi hijrah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Di sana, ia juga menimba ilmu di Victoria Institute.

Namun, Prabowo lagi-lagi harus pindah lantara adanya konfrontasi Indonesia dan Malaysia pada kala itu. Hal itu yang membuat Prabowo kembali harus pindah ke Swiss. Di sana, ia bersekolah di American International School.

Selanjutnya, Prabowo juga pindah ke Inggris namun tetap melanjutkan pendidikannya di American International School hingga 1968. Dua tahun berselang, ia kembali ke Tanah Air dan selanjutnya melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (AKMIL) Magelang hingga dinyatakan lulus pada 1974.

Setelah lulus, ia bertugas sebagai komandan di beberapa pasukan termasuk Komandan Peleton di Operasi Tim Nanggala di Timor Timur hingga Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara. Bahkan, ia juga menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1995.

Perjalanan membawanya ke dunia politik seperti sekarang. Setelah menuntaskan tugasnya di militer, ia menjajal dunia bisnis. Kemudian, ia mulai berkecimpung di dunia politik pada 2004.

Baca Juga

Tinggalkan komentar